Kalau cuman lihat gambar di bawah ini, apakah Anda tahu brand apa yang dimaksud? Ya! Siapa sih yang tidak tahu logo dan warna iconic dari brand tersebut? Tapi pertanyaannya, bagaimana bisa ya kita begitu mudahnya mengenali brand hanya dari visualnya?
Jawabannya terletak pada strategi visual branding yang kuat dan konsisten. Visual branding adalah tentang bagaimana Anda menciptakan identitas visual yang tidak hanya menarik tetapi juga mampu diingat.
Mulai dari logo, warna, font, hingga desain kemasan, semuanya berperan penting dalam membangun persepsi merek.
Mengapa Visual Branding Sangat Penting untuk Produk Anda?
Visual branding adalah pondasi dari bagaimana konsumen memandang produk Anda. Menurut studi dari Crowdspring, 90% informasi yang ditransmisikan ke otak adalah visual lho! Penelitian ini juga menyebut bahwa otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada teks .
Itu artinya, visual branding yang efektif dapat membantu produk Anda diingat dengan lebih mudah oleh konsumen. Studi dari Oberlo juga mendukung hal ini, menyatakan bahwa warna meningkatkan pengenalan brand hingga 80%.
Adapun hasil survey dari Think with Google menunjukkan bahwa brand menjadi salah satu faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen yakni 28%.
Selain itu, menurut data dari Exploding Topics, lebih dari 50% dari kesan pertama konsumen tentang brand bersifat visual yang menegaskan betapa pentingnya aspek ini dalam branding.
Warna meningkatkan pengenalan merek hingga 80%
Reboot memberikan 2.500 pelanggan 10 palet warna dan meminta mereka untuk menebak mereknya. 91% menebak Google dengan benar hanya dari warna ikoniknya yaitu biru, hijau, kuning, dan merah.
81% konsumen lebih mungkin mengingat warna sebuah merek daripada mengingat namanya
Reboot membuat nama dan logo untuk 5 merek fiksi dan memberikan waktu 10 menit kepada para peserta untuk mempelajarinya. 78% mengingat warna utama merek sementara hanya 43% yang mengingat namanya.
Selain itu, branding visual juga menciptakan keterikatan emosional antara konsumen dan produk. Elemen visual seperti logo atau warna tertentu bisa memunculkan perasaan tertentu yang kemudian mendorong konsumen melakukan pembelian. Oleh karena itu, investasi dalam strategi visual branding sangat penting untuk kesuksesan produk Anda di pasar.
Hal Apa Saja yang Penting dalam Strategi Visual Branding?
Saat membangun strategi visual branding yang kuat, ada beberapa elemen penting yang harus Anda perhatikan:
1. Logo
Logo adalah wajah dari brand Anda, dan jenis logo yang Anda pilih akan berdampak besar pada bagaimana produk Anda diterima oleh pasar. Berikut adalah beberapa jenis logo dan penggunaannya yang tepat:
a. Logo Simbol (Symbol or Iconic Logo)
Logo ini menggunakan gambar atau simbol sederhana yang mencerminkan brand. Contoh: Apple atau Nike. Logo jenis ini cocok untuk perusahaan teknologi atau fashion yang ingin terlihat modern dan mudah diingat.
b. Logo Tipografi (Wordmark Logo)
Logo ini hanya terdiri dari teks, biasanya nama brand dengan desain tipografi yang unik, seperti Google atau Coca-Cola. Jenis ini cocok untuk bisnis yang ingin fokus pada pengenalan merek melalui nama, seperti perusahaan media atau teknologi.
c. Logo Monogram (Lettermark Logo)
Menggunakan inisial nama brand, seperti IBM atau HP. Biasanya dipakai oleh perusahaan dengan nama panjang dan fokus di sektor teknologi atau industri.
d. Logo Kombinasi (Combination Mark)
Memadukan antara gambar dan teks, seperti Adidas atau Burger King. Jenis ini sering digunakan oleh bisnis makanan atau ritel yang ingin menampilkan identitas kuat dari nama dan simbol.
e. Logo Emblem
Biasanya berupa teks di dalam simbol atau bentuk, seperti logo Harley-Davidson atau Starbucks. Cocok untuk bisnis yang ingin menampilkan kesan klasik dan otentik, seperti perusahaan otomotif atau kopi.
2. Warna
Warna memegang peranan penting dalam membentuk kesan dan emosi. Setiap warna memiliki makna tersendiri yang bisa mempengaruhi bagaimana konsumen melihat brand Anda. Berikut sedikit penjelasan tentang psikologi warna:
- Biru
Melambangkan profesionalisme, kepercayaan, dan keamanan. Warna ini banyak digunakan oleh perusahaan teknologi dan keuangan, seperti Facebook dan PayPal.
- Merah
Menggambarkan energi, gairah, dan urgensi. Cocok digunakan untuk brand makanan cepat saji atau produk yang ingin memicu emosi kuat, seperti Coca-Cola dan YouTube.
- Hijau
Melambangkan alam, kesehatan, dan kesejahteraan. Cocok untuk brand yang bergerak di bidang kesehatan, makanan organik, atau produk ramah lingkungan.
- Kuning
Menyiratkan optimisme dan keceriaan. Warna ini sering dipakai oleh perusahaan yang ingin terlihat ramah dan menyenangkan, seperti McDonald’s.
- Hitam
Memberikan kesan elegan dan eksklusif. Banyak digunakan oleh brand fashion dan mewah, seperti Chanel atau Louis Vuitton.
3. Tipografi
Tipografi atau jenis huruf juga memainkan peran penting dalam visual branding. Berikut adalah beberapa jenis tipografi dan maknanya:
- Serif
Jenis huruf dengan garis kecil di ujung huruf, seperti Times New Roman. Memberikan kesan klasik, elegan, dan dipercaya. Cocok untuk perusahaan korporat atau majalah.
- Sans-Serif
Jenis huruf yang tidak memiliki garis kecil di ujung huruf, seperti Arial atau Helvetica. Terlihat lebih modern, bersih, dan mudah dibaca. Cocok untuk perusahaan teknologi atau startup.
- Script
Menyerupai tulisan tangan, seperti Pacifico. Jenis ini memberikan kesan personal, artistik, dan feminin. Cocok untuk bisnis kreatif atau produk kecantikan.
- Display
Font yang unik dan dekoratif, biasanya digunakan untuk menarik perhatian dalam judul atau logo. Cocok untuk brand yang ingin tampil beda, seperti industri hiburan atau makanan.
Cara Membangun Konsistensi Visual Branding di Semua Platform
Konsistensi adalah kunci dalam membangun strategi visual branding yang kuat. Mengapa? Karena konsumen cenderung lebih percaya dan tertarik pada brand yang tampil konsisten di berbagai platform. Bagaimana cara membangun konsistensi visual?
1. Gunakan logo yang sama di semua saluran komunikasi
Baik di media sosial, website, atau kemasan produk, pastikan logo yang digunakan selalu sama.
2. Pertahankan palet warna dan tipografi yang konsisten
Jangan ubah-ubah warna atau jenis font hanya karena ingin terlihat lebih variatif. Konsistensi dalam hal ini justru menciptakan identitas visual yang kuat.
3. Perhatikan detail visual di media cetak maupun digital
Jika Anda memilih untuk menggunakan ilustrasi 3D sebagai elemen visual, pastikan terus menggunakan 3D di semua saluran. Sebaliknya, jika Anda memilih untuk menggunakan foto asli, pertahankan penggunaan foto tanpa mencampurnya dengan ilustrasi.
Mengoptimalkan Media Sosial dengan Visual Branding yang Kuat
Media sosial adalah salah satu platform terbaik untuk menampilkan visual branding Anda. Di sini, Anda bisa menjangkau jutaan konsumen potensial dalam hitungan detik. Namun, bagaimana caranya agar visual branding Anda optimal di media sosial?
1. Buat konten visual yang menarik
Visual seperti gambar, video, atau infografis adalah cara yang efektif untuk berinteraksi dengan audiens. Pastikan konten tersebut relevan dengan brand Anda dan berkualitas tinggi.
Misalnya, Anda bisa menggunakan foto produk, video behind-the-scenes, atau desain grafis interaktif untuk menjaga minat audiens.
2. Gunakan highlight stories dan postingan yang terstruktur
Di Instagram, Anda bisa menggunakan fitur highlight untuk menampilkan konten penting seperti katalog produk, promosi, ulasan pelanggan, dan cerita brand. Dengan postingan yang terstruktur, audiens akan lebih mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Tips Membangun Nilai Produk Anda Melalui Visual Branding yang Mudah Diingat Konsumen
Agar visual branding Anda tidak hanya menarik, tetapi juga mudah diingat, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Gunakan elemen yang unik dan khas
Buat desain visual yang memiliki ciri khas sehingga konsumen langsung tahu bahwa itu adalah produk Anda hanya dengan melihatnya.
2. Sederhana dan minimalis
Terkadang, less is more. Desain yang sederhana namun kuat akan lebih mudah diingat oleh konsumen.
3. Tetap relevan dengan audiens Anda
Jika audiens Anda adalah anak muda, cobalah menggunakan desain yang segar, dinamis, dan penuh warna cerah. Namun, jika target pasar Anda adalah orang yang lebih tua, gunakan desain yang lebih klasik, formal, dan elegan dengan warna-warna yang lebih lembut.
Dengan menerapkan strategi visual branding yang kuat dan konsisten, Anda dapat membangun daya tarik yang kuat di mata konsumen. Visual branding bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang menciptakan identitas merek yang dapat diingat dan dikenali oleh audiens.
Pastikan semua elemen visual, mulai dari logo hingga desain kemasan, memiliki konsistensi di semua platform untuk menciptakan pengalaman yang menyatu bagi konsumen.